banner 728x250
News  

Dampak Pandemi terhadap Kemerosotan Ekonomi, Dirasakan oleh Sektor UMKM

Penulis : Dedi Mulyadi
Editor.  : Didi Supriadi

Dampak pandemi Covid-19 terhadap kemerosotan ekonomi salah satunya dirasakan oleh sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air.

Banyak pelaku UMKM yang harus mengalami penurunan pendapatan secara drastis atau bahkan gulung tikar. Padahal, sektor UMKM adalah salah satu tulang punggung perekonomian negara.

Berdasarkan survei yang dilakukan dari berbagai sumber, responden mengaku sulit mendapatkan bahan baku,permintaan produk menurun,sulit mendistribusikan produk dan penurunan nilai aset, bahkan sampai harus mengurangi karyawan.

Pemerintah pun melakukan berbagai strategi untuk memulihkan ekonomi,khususnya UMKM. Salah satunya melakukan penyuluhan dan konsultasi agar UMKM mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi saat ini.

Situasi saat ini pun dibutuhkan kerjasama semua pihak,pemangku jabatan,Dinas/Instansi terkait dan Perbankan, agar kestabilan ekonomi khususnya para pelaku usaha dapat bertahan serra mampu memberdayakan masyarakat.


Seperti halnya disampaikan, salah satu pelaku usaha makanan ringan di  kabupaten Ciamis Jawa Barat, Ia mengeluhkan kondisi saat ini dampak pandemi Covid-19, kesulitan mengolah usahanya ditambah bahan baku yang kian meroket dan pangsa pasar berkurang, sementara Ia harus berjibaku menafkahi keluarga beserta karyawan yang menjadi tanggungan.

Menurutnya dalam satu minggu ini, Ia bisa beroperasi dan menjalankan usahanya 2 atau 3 hari dalam seminggu. Ucapnya.

Namun Ia tetap melakukan usaha, pasalnya menurut Dia kelangsungan usaha yang digeluti mencakup pada tanggung jawab kehidupan dan keberlasungan karyawan.

Modal produksi pun berkurang ditambah beban perpanjangan izin usaha. Ia pun berharap perhatian dan bimbingan pemerintah agar kelangsungan usahanya dapat kembali normal.

Mari kita membuka mata menbantu para Pelaku Usaha melalui permodalan,permudah perijinan , ini merupakan tanggung jawab kita bersama pasalnya sektor UMKM akan mampu memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar guna memulihkan ekonomi disaat pandemi.

Sebagaimana yang disampaikan Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengatakan, 99 persen pelaku bisnis di tanah air berasal dari sektor UMKM.

“UMKM termasuk jadi salah satu yang paling terpuru Pelaku UMKM perlu dukungan yang mudah dijangkau agar ekonomi nasional terus berputar,” ungkap Teten dalam webinar Dukungan Perbankan Terhadap UMKM di Masa Pandemi yang disiarkan secara live di YouTube Tempo Media Group, bulan lalu.


Teten memaparkan, terdapat tiga kategori pelaku UMKM yang terdampak di masa pandemi Covid- 19. Pertama adalah kelompok yang usahanya harus tutup, yang kedua mengalami penurunan pendapatan hingga menganggu cashflow, dan yang ketiga adalah mereka yang berhasil melakukan inovasi serta adaptasi hingga tetap mengalami pertumbuhan bisnis.

“Tapi agar UMKM dapat terus risilien dan berinovasi di tengah pandemi ini, literasi digital masih menjadi salah satu hambatan,” ungkap Teten.

Di tengah situasi krisis ini, perbankan menjadi salah satu sektor yang diharapkan dapat berpartisipasi mendorong pemulihan ekonomi. Sebagai salah satu bank pembangunan daerah (BPD), bank bjb memiliki komitmen yang selaras dengan pemerintah pusat juga daerah untuk membangkitkan kembali UMKM sebagai langkah pemulihan ekonomi.

Fokus utama dalam memulihkan UMKM di masa pandemi. Yakni dari sisi pembiayaan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha, termasuk di dalamnya adalah pelatihan literasi digital.*****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *